RSS

IPL

NEXT MATCH : PSM MAKASSAR VS PERSEBAYA SABTU , LIVE AT MNC TV PUKUL 15.30
readmore »»  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
0Comments

Konspirasi: Kapolri Tersandera “Kartel Besar” (bag.1)

kabar dulur-dulur Bonek se-nusantara? Pastinya sedang menunggu-nunggulaga lanjutan IPL antara Persebaya melawan PSMS yang sedianya digelar sore hari ini di Gelora Bung Tomo kan? Ya, memang kondisi sekarang sangat-sangat memprihatinkan dengan permasalahan perijinan yang sulit didapat.

Lantas, be...rita “jegerrrrr-nya”apa mas Bup???

Hmmz, rupanya institusi Kepolisian yang selama ini hanya melakukan gerakan “underground” kini makin berani menunjukkan eksistensinya dalam konflik sepakbola nasional kita. Bila sebelum-sebelumnya Kepolisian di permukaan menampakkan wajahnya sebagai pihak yang netral, kini makin terlihat sebagai “netral maniak”. Sebelumnya, mungkin harus kujelaskan dahulu perbedaan antara NETRAL dengan NETRAL MANIAK. Poin yang paling vital adalah, bila NETRAL itu maka akan tetap melihat dari dua sisi pihak yang bertikai, dan NETRAL MANIAK itu adalah pihak yang mengaku netral tapi hanya sebagai kamuflase saja. Contohnya: ngaku netral trapi nggak pernah mengkritisi KPSI, ngaku netral tapi menyerang secara membabi buta kepada PSSI, ngaku netral tapi mengagung-agungkan KPSI. Contoh personal ya banyak juga, antaranya ya Rahmad Darmawan yang ngaku netral ingin merangkul semua kubu tapi dianya sendiri masuk dalam salah satu kubu dan mengagung-agungkan kubunya. Sedangkan contoh personal di forum dunia maya, nggak usah dijelasin, silahkan saja sendiri mencarinya.

Kembali pada pokok pembahasan mengenai tema kali ini. Beberapa waktu yang lalu terjadi sebuah wacana yang sangat baik dari Kapolres Lamongan mengenai Pakta Perdamaian antara Bonek dan LA-Mania. Tentu saja awalnya hal ini disambut antusias oleh para Bonek yang ingin menunjukkan eksistensinya sebagai suporter revolusioner yang tahun lalu menyatakan berdamai dengan Pasoepati. Tapi yang terjadi belakangan malah sebaliknya, terjadi keributan saat Bonek yang merasa aman melewati Lamongan (via kereta) saat akan menyaksikan laga Persebaya melawan tuan rumah Persibo Bojonegoro. Tak hanya pra pertandingan saja keanehan terjadi, pasca pertandingan pun sama anehnya ketika gerombolan “beratribut Bonek” melakukan penjarahan di Bojonegoro. Hal yang belum bisa dijelaskan atau mungkin tak bisa dijelaskan oleh Kepolisian adalah pelaku aksi penjarahan tersebut melakukan aksinya dan menampung barang jarahannya ke dalam mobil yang telah dipersiapkannya. Di kalangan suporter pun hanya santai saja “sejak kapan ada Bonek yang bawa-bawa mobil hanya buat menjarah?”, tentu saja hal aneh ini sangat tidak mungkin akan dijawab oleh jajaran Kepolisian.

Atas kejadian tersebut, Polres Bojonegoro tidak memberikan perijinan laga kandang kepada Persibo. Tentu saja hal ini identik dengan pepatah “operasi plastik gagal, cermin dibelah”. Bukannya menginvestigasiterhadap kejadian yang sebenarnya, tetapi malah menyalahkan sepakbolanya. Kapolres Lamongan pun setali tiga uang, tak ada jawaban mengenai kesungguhan Pakta Perdamaian.

Sore ini sedianya Persebaya menjamu PSMS Medan di Gelora Bung Tomo, namun ijin pertandingan belum diperoleh dengan berbagai dalih seperti: perayaan Paskah, rawan demo BBM, dll. Pertanyaanya, apakah di seantero Indonesia ini hanya di Surabaya saja yang ada perayaan Paskah dan demo BBM? Apakah di daerah lain di Indonesia ini tidak ada perayaan Paskah dan demo BBM? Tentu saja hal ini hanya akal-akalan yang dibuat-buat saja sebagai pembenaran. Nah, hal apa yang mendasari demikian? Marilah kita sejenak mengupas kejadian beberapa bulan yang lalu dibawah ini.

Saat laga antara tuan rumah Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya sedianya digelar di Sleman, ijin dari Kepolisian pun didapat di detik-detik terakhir jelang pertandingan dilangsungkan. Ternyata oh ternyata ada “komando” dari pusat untuk menggagalkan laga tersebut. Kapolri kemana aja pak? Oooooh pak Kapolri mendapat telepon yang mengatakan kira-kira begini “Pak, ini Bonek sudah ada 5000-an orang di stadion. Kalo pertandingan batal digelar dan Bonek berbuat rusuh, maka akan memperburuk citra Jogja pak”. Yang tadinya ngotot tidak memberi ijin pertandingan pun akhirnya hanya sendika dawuh karena Kapolri berubah pikiran. Tentunya keputusan Kepolisian merubah pendiriannya karena sudah berkonsultasi dengan “big boss” dulu dong sodaraaaaa.

Secara logis saja, ijin Persija ISL yang digelar di Stadion Mandala Krida, Jogja saja ijinnya mudah banget didapat, mengapa ini bisa dipersulit? Bahkan kalau mau jujur, suporter Persija dan Persiwa rusuh di dalam stadion. Bandingkan dengan kejadian di Bojonegoro yang di dalam stadion, Bonek dan Boromania beradu kreatifitas mendukung tim kesayangannya dengan damai, tapi di luar stadion rusuh tanpa ada investigasi Kepolisian. Tanya kenapa?

Melihat fakta diatas, maka tentu saja pikiran sebagian besar masyarakat yang mengamati fenomena aneh ini terarah pada saat pemilihan Kapolri beberapa waktu yang lalu. Sudah menjadi rahasia umum bahwa nama Timur Pradopo adalah “nama pesanan” oleh Aburizal Bakrie kepada SBY. Entah apa motifnya, bisa saja asumsi yang paling pas adalah politik dagang sapi atas beberapa kasus yang membelit Partai Demokrat dan Partai Golkar, apalagi kini sang Ketua Umum Partai Golkar telah resmi menyatakan pencalonan dirinya untuk Pilpres 2014. Intuisi Kepolisian tersandera oleh kepentingan dua parpol besar ini, tak terkecuali dengan memanfaatkan sepakbola sebagai sarana pembenaran.

Bandingkan dengan kejadian LPI pada Januari 2011 lalu. LPI memperoleh perijinan kompetisi dari BOPI (resmi BOPI), dan peserta kompetisinya pun adalah tim-tim yang sebagian besar bukan merupakan anggota PSSI. Kini Kepolisian berdalih ijin penyelengaraan ISL diperoleh dari BOPI, padahal hanya sebatas rekomendasi Ketua Harian BOPI, bukan keputusan resmi BOPI. Dan yang paling penting adalah, semua tim yang berlaga di ISL sampai saat ini masih terdaftar sebagai anggota PSSI. Di dunia ini yang mana kompetisi yang diikuti oleh anggota federasi sepakbola tapi tak tunduk pada induk organisasinya?

Ohhh Pak Timur Pradopo, okelah kalo begitu ;)
readmore »»  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
0Comments

Persebaya Langsung Melaju ke Babak Tiga

Sebanyak empat tim Indonesia Premier League (IPL) memperoleh keuntungan. Berdasarkan hasil drawing, keempat tim ini mendapat bye dan langsung melaju ke babak tiga turnamen Piala Indonesia (PI) 2012. Satu dari empat tim yang mendapat bye adalah Persebaya.
Selain Persebaya, tiga tim lainnya yang langsung lolos ke babak tiga adalah Semen Padang, Persibo dan Persiba Bantul. Berdasarkan jadwal yang diterima beritajatim.com, Semen Padang akan menghadapi pemenang pertandingan antara Persitara dengan Pro Duta.
Sedangkan Persebaya masih menunggu pemenang pertandingan babak dua antara Persikab Bandung dan PSLS Lhokseumawe. Persiba Bantul sendiri akan bersua pemenang antara Perseman Manokwari dan Persbuol. Tim terakhir yang mendapat bye adalah Persibo.
Laskar Angling Dharma masih harus menunggu hasil pertandingan PSBI lawan Gresik United. Pemenang dari pertandingan ini masih harus menghadapi Persema di babak kedua. Baru, pemenang di babak kedua lah yang akan menghadapi Persibo di babak 3.
Menilik dari jadwal, seluruh pertandingan leg pertama babak tiga akan dilangsungkan serentak tanggal 9 Mei mendatang. Sedangkan leg kedua akan dihelat 23 Mei. Sementara itu, pelatih Persebaya Divaldo Alves masih enggan mengomentari jadwal ini. Ia berdalih, saat ini Bajul Ijo fokus ke pertandingan lawan Semen Padang, 14 April nanti. [sya/kun]
readmore »»  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
0Comments

Wuih...Timnas Diberi Pilihan Guus Hiddink dan Fatih Terim

Nama Guus Hiddink kembali dikaitkan dengan timnas Indonesia. Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husein, seperti yang diberitakan Koran Tempo, Senin (9/4/2012), mengaku ditawari kembali mantan pelatih Timnas Korea Selatan dan Rusia itu untuk menangani timnas di ajang Piala AFF akhir 2012 nanti.
"Memang ada yang menawari saya soal Guus Hiddink. Ia bilang soal kontrak dan gaji nanti bisa dicari bersama-sama," katanya mengutip pihak yang menawari tanpa menyebutkan siapa yang menawari tersebut.
Saat ini, Hiddink tengah menangani tim kaya baru di Liga Rusiam Anzhi Makhachkala setelah mundur dari pelatih kepala timnas Turki akibat gagal di mengantarkan Turki lolos ke Piala Eropa 2012.
Selain Hiddink, PSSI juga ditawari nama mantan pelatih sukses Timnas Turki, Fatih Terim. Namun, Djohar belum bisa memastikan tawaran itu lantaran penentuan pelatih timnas harus melalui mekanisme rapat anggota Komite Eksekutif (Komeks) PSSI. Hanya saja, kata Djohar, pada dasarnya dirinya mengaku sangat senang jika hal itu bisa terealisasi.
"Rapat Komeks baru akan digelar akhir April nanti usai pertemuan tim pelatihan timnas pada 10 April, besok. Disana baru akan dirapatkan beberapa nama pelatih yang diinginkan," jelas Djohar. [kun]
readmore »»  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
0Comments

Laga Persebaya Ditunda Rabu Depan?

Izin pertandingan yang belum keluar hingga, Sabtu (7/4/2012) sore ini, membuat pertandingan Persebaya lawan PSMS kemungkinan besar tidak bisa dilangsungkan, Minggu (8/4/2012) besok sore.

Hal itu disampaikan Asosiasi Suporter Persebaya (ASP) usai bertemu Kapolrestabes Surabaya, Kombespol Tri Maryanto, Sabtu siang di Mapolrestabes Surabaya. Bondan, salah satu wakil ASP menjelaskan, Kapolrestabes sudah menerima surat dari Persebaya pada tanggal 2 April lalu.

Sehari berikutnya, atau 3 April, Polrestabes memberikan surat ke Persebaya. Dalam surat nomor B/1586/-v/2012/Bagops memang dinyatakan, pihak kepolisian sudah mengingatkan pada panpel untuk melakukan penundaan atau pengalihan lokasi pertandingan sepakbola di wilayah Surabaya sampai akhir April.

Pertimbangannya adalah situasi keamanan Kota Surabaya terkait antisipasi rencana aksi unjuk rasa. "Isinya pertandingan bukan tidak diizinkan, tapi ditunda," kata Bondan, Sabtu sore di Mess Persebaya.

Informasi yang dihimpun, pihak keamanan memberikan lampu hijau dengan catatan pertandingan dihelat, Rabu (11/4/2012) mendatang. "Kapolres memberi signal, kalau Surabaya tetap kondusif, Insya Allah polisi akan memberikan konfirmasi langsung ke Persebaya," lanjut pria berambut gondrong ini.

Sementara itu, salah satu Bonek Kedurus, Dedi Ambon mengaku kecewa karena pihak kepolisian tidak memberikan izin pertandingan untuk klub kebanggaannya. "Saya sebagai suporter kecewa. Kenapa even musik yang tiketnya gratis dikasih izin, sedangkan Persebaya yang kita bayar tiket tidak diizinkan," ucap Ambon.

Namun dalam keterangannya, Kapolres menjelaskan bahwa ada perbedaan pengamanan antara konser musik dan pertandingan. Massa yang melihat laga Persebaya jauh lebih banyak dibanding massa yang melihat konser musik. [sya/but]
readmore »»  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
0Comments

PSMS Kecewa Polrestabes Surabaya

Tim tamu PSMS merasa kecewa karena izin pertandingan belum turun. Sebab, mereka melihat kondisi Surabaya aman dan kondusif. Mereka pun memberikan deadline hingga hari Minggu (8/4/2012) besok kepada panpel Persebaya, untuk menyelesaikan izin pertandingan.

Manajer PSMS, Doli Sinomba Siregar usai manager meeting, Sabtu (7/4/2012) sore menegaskan, timnya siap tanding. Selain itu, semua langkah menuju pertandingan sudah dilakukan oleh tim asal Medan ini.

"Kami kecewa izin Polrestabes belum keluar. Sebab kita lihat Surabaya tidak ada apa-apa. Kami lihatnya aman. Kami harapkan pertandingan terus berjalan," kata Doli kepada wartawan.

"PSMS siap main jam berapa saja, asal masih hari Minggu. Sampai jam 10 malam pun, kita siap," lanjut Doli.

Doli menyampaikan, saat ini dirinya belum memberi kabar mengenai ketidakpastian jadwal pertandingan ke pemain. "Kalau mereka tahu, pasti was-was. Tapi saya rasa itu tidak signifikan. Karena bisa ditangani tim pelatih," tambahnya.

PSMS sendiri kemungkinan besar mendapat kemenangan WO. Sebab perkembangan terbaru, pihak kepolisian masih alot untuk mengeluarkan izin. Meski begitu pihak PSMS tak mau buru-buru senang. Menurut mereka, akan lebih baik jika tiga poin didapat dari perjuangan di lapangan hijau.

"Kita tidak mengharapkan poin hadiah, kami mau poin berjuang. Tapi kita juga harus mengacu pada regulasi. Kita akan pelajari dulu. Kita ikuti aturan berlaku," pungkasnya. [sya/but]
readmore »»  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
0Comments

Panpel Siap Gelar Laga tanpa Penonton

Ketua Panpel Persebaya, Sutrisno terus berusaha agar pertandingan Persebaya lawan PSMS, Minggu (8/4/2012) besok sore di Stadion Gelora Bung Tomo tetap berlangsung. Menurut Sutrisno, pihaknya tidak keberatan apabila laga harus digelar tanpa penonton.
"Semua tahapan pertandingan sudah kita lakukan sesuai dengan manual. Kami berharap hari H ada mukjizal dari Allah agar pertandingan tetap ada," ucap Sutrisno kepada wartawan, Sabtu (7/4/2012) sore.
Sutrisno menjelaskankan, Senin (2/4/2012), Panpel Persebaya mengirimkan surat nomor 127/PSBY-PPI/IV/2012 tentang permohonan bantuan pengamanan pertandingan Persebaya Vs PSMS. Keesokan harinya, Selasa (3/4/2012), Polrestabes mengirimkan surat nomor B/1586/IV/2012/Bagops yang berisi pemberitahuan penundaan kegiatan pertandingan sepakbola.
Alasannya, selama bulan April 2012, personel Polrestabes dikonsentrasikan pada pengamanan rencana aksi massa yang sewaktu-waktu akan terjadi di wilayah Kota Surabaya. "Secara administrasi sudah lapor ke LPIS hari Kamis," terang Sutrisno.
Sayangnya, setelah surat itu disampaikan ke LPIS (Liga Prima Indonesia Sportindo), tidak ada tindak lanjut ke pihak PSMS. "Kami hanya mendengar selentingan saja. Kami tidak mau berspekulasi, jadi kami tetap ke Surabaya," Manajer PSMS, Doli Sinomba Siregar. PSMS sendiri tiba di Surabaya, Jumat (6/4/2012)
Berdasarkan hasil technical meeting, Persebaya dan PSMS sepakat menunggu hingga, Minggu besok. Pihak PSMS sendiri tak masalah walau akhirnya harus bermain malam. "Kami juga sudah menyampaikan ke kepolisian, kalau memang dianggap genting, kami siap tanpa penonton. Kami sudah sampaikan secara lisan. Tapi semua kewenangan di Polres," terang Sutrisno.
"Kita tidak memperkirakan pertandingan bakal ditolak. Sebab selama ini selalu kondusif," imbuhnya. Jika pada akhirnya pertandingan tidak bisa digelar, Sutrisno menyerahkan sepenuhnya ke LPIS. "Soal status pertandingan seperti apa, kita serahkan ke LPIS, Biar Jakarta yang memutuskan," tutup pria paruh baya ini.[sya/kun]
readmore »»  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
0Comments